Rabu, 18 Februari 2009

Tidak Loecoe

Terlambat
Kali ini Padri terlambat lagi.
Guru piket : Padri, kamu terlambat lagi....
Padri : Ya Buk
Guru Piket : Sampai kapan kamu akan terlambat?
Padri : Entahlah, Buk
Guru Piket : Kok entahlah
Padri : Saya tidak tahu apakah besok saya masih hidup, Buk. Takdir hidup dan mati adalah hak Allah semata. Manusia hanya menerima. Jangankan besok, satu jam lagi, bahkan satuuu detiik lagi, saya tak tau apakah saya masih akan hidup.
(Alaaah.. sok berfilsafat pula kamu Padri. Ditanya, eh malah ceramahi Buk Guru.)



















Jangan Memaki

pernahkan kita melakukan 3M? (melaknat, mengutuk, memaki)
melaknat, mengutuk atau memaki dalam hukum islam termasuk dalam golongan dosa besar. 3M itu sendiri biasa dilakukan oleh orang yang hatinya diliputi kebencian, dendam, dan kemarahan. sehingga apa yang dibencinya dimaki mengikuti emosi kemarahaanya. makian tersebut dapat ditujukan kepada sesama manusia, atau makanan atau binatang atau barang barang.kita yang sering memaki sesuatu menunjukkan kesombongan dan keangkuhan kita didepan allah, seakan akan kita merasa yang paling benar, paling bersih, paling suci, paling pintar, paling mulia dan paling sempurna. pahalal kesempurnaan itu adalam milik Allah, kesempurnaan itu datangnya dari Allah.
perbuatan memaki tersebut menunjukkan seolah olah kita telah memvonis atau menentukan keburukan makluk yang ada didepan kita. seolah olah kita mengetahui akhir dari kehidupan ini, atau akhir dari makluk yang dimaki. maka dari itu memaki termasuk perbuatan yang tercela, karena kita manusia sebagai makluk yang paling sempurna, ternyata masih mengikuti hawa nafsu, nafsu setan.
dari sebuah hadist diriwayatkan :abu darda berkata, Rasulullah telah bersabda, :”orang yang biasa memaki, melaknat, mengutuk, tidak dapat memberi safaat atau menjadi saksi pada hari akhir”.
rasulullah tidak pernah memaki, mencela terhadap makanan yang rendah, bila beliau berkehendak maka dimakannya, bila tidak suka maka beliau tidak memakannya.
intinya memaki makluk ciptaan Allah sama dengan menghina kepada Allah, menghina kepada sang pencipta, Dzat yang memiliki segalanya. maka dari itu, kebanyakan dari kita yang suka memaki memiliki perangai yang buruk dan jauh dari aqlakul karimah. landasan umat islam. dan perbuatan buruk ini dapat membawa kita dalam kehidupan yang sombong, takabur, dan lupa kepada Allah.

Rabu, 11 Februari 2009

Rencanakan Hidupmu


Hidup harus terencana dengan baik. Tentu. Sehelai daun yang jatuh adalah bagian dari perencanaan Allah. Allah yang serba maha saja memiliki perencanaan yang sedemikian detil. Mengapa kita yang lemah dari semua sisi tidak berusaha untuk memiliki perencanaan. Allah dalam Alquran sering mengulang bahwa Ia memiliki sebuah buku induk yang berisi perencanaan lengkap dari awal hingga akhir dari kehidupan ini. Namanya Lauh Mahfuz. Tentu ada hikmah yang teramat dalam dari apa yang diberitahu oleh Allah ini. Di antara hikmah yang bisa kita ambil adalah kita juga harus menjadikan hidup kita ini terncana dengan baik.

Mengapa kita mesti memiliki perencanaan
1. Waktu hidup manusia di muka bumi amat singkat. Ia harus mengumpulkan sebanyak mungkin amal soleh untuk bekal hidupnya di akhirat kelak. Ia tidak tahu berapa jatah yang diberikan kepadanya. Tanpa perencanaan, waktu yang amat singkat itu akan terbuang sia-sia. Waktu yang amat singkat itu tidak akan menghasilkan apa-apa, tidak membawa kemanfaatan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain; tidak bermanfaat untuk dunianya dan tidak bermanfaat untuk akhiratnya. Orang seperti inilah yang tergolong orang yang celaka.
Tanpa perencanaan, waktu tidak terarah dengan baik. Banyak hal-hal tidak penting dan tidak membawa perubahan yang besar yang kita lakukan.

Bandingkanlah sebaliknya dengan waktu yang diarahkan dengan baik mencapai sesuatu yang bernilai besar; di dunia dan akhirat. Tentu ia akan mendapat sesuatu yang bernilai itu. Tiap orang menuai hasil dari usahanya.


2. Logika. Orang yang memiliki perencanaan memiliki kekuatan nalar (akal) yang lebih kuat dan lebih bagus dibanding yang tidak. Perencanaan telah membuatnya mengetahui titik-titik perbedaan antara anggapan dan kenyataan. Ia memahami konsep sunatullah. Orang yang berhasil ia memahami sunnatullah dalam hidup ini. Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang berlaku dalam kehidupan ini yang tidak akan berubah sampai akhir dunia ini. Hubungan kausal.
Titik persamaan antara perencanaan dengan kenyataan itulah yang merupakan titik sunatullah.

Jangan biarkan hidup berlalu begitu saja. Bukankah nanti semua akan diminta pertanggungjawabannya, termasuk nikmat hidup ini. Jika nanti Allah menanyakan ke mana hidup ini telah kita habiskan. Maka kita akan menjawab sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat dan lakukan. Jika kita adalah orang yang punya perencanaan. Bagi yang tidak tentu jawabannya tidak tepat, tidak berbobot, dan ngambang.

Susunlah perencanaan. Semuanya. Apakah dia kegiatan; keuangan; masa depan; perencanan masa depan anak-anak/keluarga, dll.

Kita berhak dan wajib berusaha dengan cara yang terbaik. Untuk hasil terbaik.

Tidak Anda ingin dirimu menjadi orang yang terbaik.

Semua orang ingin menjadi yang terbaik. Tapi, tidak semua orang--hanya sedikit orang--yang berusaha menjadi yang terbaik.

Saya dan Anda pantas untuk menjadi yang terbaik. Cobalah. Buatlah perencanaan. Lalu impian pun jadi kenyataan.

Allahua'lambisshawab.




















Jumat, 06 Februari 2009

Anak dalam Pandangan Seorang Ayah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Segala puji hanya milik Allah. Salawat dan salam untuk Rosulullaj saw.

Seorang ayah memandang anaknya sebagai wujud dari perjalanan panjang yang telah ia lalui. Inilah salah satu bentuk dari usahanya selama ini. Kalau ia selama ini adalah seorang pejuang di jalan kebaikan, maka ia akan lihat anak-anaknya adalah anak-anak yang juga bertabur kebaikan. Ia akan begitu harap pada keturunannya. Ia berharap mereka akan meneruskan usahanya untuk menebar kebaikan di mana pun, kapan pun. Ia sayang kepada anaknya. Allah telah anugerahkan kasih sayang itu kepadanya. Salah satu anugerah tertinggi Allah untuk orang-orang yang berbuat kebaikan adalah ditempatkan rasa kasih sayang di dalam hatinya. Rasa kasih sayang di hatinya inilah yang menjadikan ia disayang oleh orang lain sepanjang hidupnya. Rasa kasih sayang inilah yang membangun harapan besar di dalam dirinya bahwa ia akan memperoleh anak-anak yang soleh.

Anak dalam pandangan seorang ayah adalah kekayaan tiada ternilai. Apa pun bentuk kekayaan dunia ini tak mampu menandingi kekayaannya berupa seorang anak yang soleh. Hatinya akan hancur ketika ia dikasari anaknya ketimbang ia kehilangan seluruh harta bendanya. Harta dapat kembali dicari, tetapi anak yang telah jauh dari kesolehan, dengan apa akan diganti. Hatinya yang hancur oleh anaknya, entah dengan apa akan diobati.

Itulah makanya Allah memberi kehancuran kepada pelaku kejahatan dengan memulai kehancuran itu dari keluarganya, dari anak-anaknya. Ini azab teramat pedih.

Seorang ayah yang bersitungkin bekerja siang malam; seorang ayah yang menempuh beragam kesulitan dalam beramal yang tampaknya tak bernilai (dunia); harapannya adalah bahwa ia akan beroleh anak yang soleh. Bahwa Allah akan menghargai usaha jerih payahnya dengan memberinya anak-anak yang soleh.

Anak soleh penyejuk hati. Anak soleh dambaan para Nabi dan Rosul, dambaan para solihin.Semua ayah boleh mendambakan anak yang soleh. Semua ayah berhak berusaha untuk beroleh anak yang soleh.

Aku seorang ayah. Aku terus memotivasi, mengingatkan diriku bahwa sangat ingin anak-anakku semuanya menjadi anak-anak yang soleh. Semua. Agar doa mereka penyejuk bagi kuburku, penambah berat timbangan amal kebaikanku, melapangkan jalanku menuju surga yang dijanjukan Allah.

Aku memandang dengan takjub kebesaran Allah dalam diri anak-anakku. Terus muncul hal-hal baru menakjubkan dari mereka. Baik perkembangan mereka, sikap mereka.

Aku lihat diriku pada mereka. Lalu aku menangis. Ya Allah, janganlah kesalahanku di masa lalu membawa keburukan kepada anak-anakku. Jadikanlah kebaikanku di masa lalu jadi warisan mereka seumur hidup. Indahkanlah akhlak mereka, indahkanlah wajah dan tubuh mereka.

Ya Allah, kumpulkan kami kembali di surga.

Penat aku pulang kerja. Aku merindukan untuk memeluk anak-anakku. Lalu, hilang semua kepenatan dari jiwa. Mereka hiburan jiwaku. Aku tidak mau lagi dengan segala hiburan yang melalaikan, menambah dosa, atau sia-sia.

Tiap detikku adalah perjuangan untuk menjadi seorang ayah yang soleh. Seorang ayah yang pantas untuk ditiru. Seorang ayah yang bisa dibanggakan di hadapan Allah. Mereka merasa beruntung telah mendapat seorang ayah sepertiku.

Aku terus menyadarkan diriku akan hal ini. Di alam barzah, di sana, aku bisa mengharapkan kiriman doa mereka, kalau aku berhasil mendidik mereka menjadi anak-anak yang soleh.

Adakah aku marah. Tentu. Adakah aku jenuh. Tentu. Sampai saat ini persentasenya kecil. Aku mensyukurinya.

Hari ini aku sedang berjuang untuk pulang kampung. Secara logika, tidak pulang adalah keputusan yang lebih baik. Aku memutuskan pulang. Sesulit apa pun. Aku pulang untuk menunjukkan baktiku kepada Amak. Aku ingin menyenangkan hati beliau. Tentu beliau senang kalau beliau merasa aku sebagai anaknya ingat akan dirinya. Harapan akan menyenangkan hati beliau melebihi logika selogis apa pun. Melebihi apa pun. Melebihi kesenangan dari seorang bidadari.
Bidadari dunia secantik apa pun tentu akan kau temukan banyak kekurangan yang tidak menyenangkan hatimu. Sedang, keputusanku ini menyenagkanku tanpa kulihat ada kekurangannya. Kesulitan bukan kekurangan, malah menambah kepada kualitas kenikmatannya. InsyaAllah.

Aku ingin menjadi anak yang berbakti. Ini syarat mutlak untuk mendapat anak yang berbakti. Sabda Rosulullah, untuk mendapat anak soleh, jadikanlah dirimu seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuamu.

Aku begitu takut bahwa pertimbangan materi menjadi dominan dan menguasai perbuatan-perbuatanku. Ini memberatkan dan berakhir keburukan. Aku tidak melihat anak-anak orang kaya adalah anak-anak yang berbakti, kebanyakannya. Apa yang kurang. Anak-anak itu telah merasakan banyak kesenangan dari orang tuanya. Tapi, mereka tidak menjadi anak-anak yang santun dan berbakti.

Aku sekuat tenaga akan mencarikan kesejahteraan yang bersih-halal untuk anak-anakku. Yang ingin benar-benar aku wariskan adalah kekayaan jiwa.

Tiap detik dari usiaku adalah perjuangan menuju rido Allah. Apa yang di sisi Allah jauh lebih baik, bagi orang yang mengetahui.

Pernikahanku adalah sarana ibadah. Anak-anak adalah sarana ibadah. Kedua menjadi jalan untuk mengumpulkan kebaikan.

Aku seorang ayah. Telah dua orang anakku. Anak-anak yang lucu. Mereka mengobati penat, suntuk, dan sumber motivasiku.

Aku seorang ayah yang sedang berjuang menjadikan tiap detik waktunya bernilai dalam pandangan Allah. Aku yakin apa yang aku lakukan akan berpengaruh kepada anak-anakku. Kebaikan yang aku lakukan di mana pun, kapan pun, akan menanam benih kebaikan dalam diri anak-anakku. Benih itu akan besar dan berbuah yang manis.

Abu Syuhada, Seorang ayah di Duri, Riau.

Cucu Amak































Mak, ini cucu-cucu amak. Udah dua.
Ibrahim Ramadhan Yura.
Sabiq Syuhada Khairi.
Doakan jadi anak yang soleh.

Kamis, 05 Februari 2009

Jambore Nasional Pandu SIT







Kami dari SMA IT Mutiara ikut serta dalam Jambore Nasional SIT, Juli 2008 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta. Berikut cerita pengalaman dan kesan kami.

Tidak mudah bagi kami untuk sampai di Cibubur Jakarta dari Duri, Riau. Sebuah perjalanan panjang yang melelahkan.

Kami berangkat dengan menggunakan mobil. Ini karena terbatasnya dana yang kami miliki. Kasak-kusuklah Pak Qodri mencari bus yang bisa dicarter sampai ke Jakarta. Mulanya dapat bus ANS. Di tengah jalan, udah dekat ke hari H, sehari sebelum hari H, ANS membatalkan secara sepihak. Maka jungkir balik lagilah Pak Qodri mencari bus pengganti. Tak kunjung dapat.

Akhirnya dapatlah bus. Ia minta uang disetor Rp 6 juta. Uang pun disetor. Ternyata, bus yang katanya bagus, adalah barang rongsokan. Atapnya bocor, kursinya sudah pada bolong dan berkarat, sopir dan keneknya tak kalah jelek dari busnya. Mereka adalah para penipu.Perusahaan bus ini penipu besar. Mereka menjanjikan yang bagus, ternyata dikasih yang udah mau masuk tempat pembuangan sampah.

Bus sekalian supirnya disuruh pergi. Uang yang telah disetor kami minta kembali. Tapi, yang namanya penipu adalah para maling besar. Mereka makan uang itu dengan rakusnya. Mereka tak mau mengembalikan.


Anggota pandu SMA IT Mutiara yang akan berangkat sudah diminta bermalam sehari sebelumnya. Rencana semula kami akan berangkat habis subuh agar bisa nyampe di Jakarta agak siang/tidak kemalaman. Karena bus tak kunjung datang, sampai menjelang magrib kami belum juga berangkat. Akhirnya,setelah tiap orang yang hadir saat itu memutar otak, sampailah kepada keputusan berangkat memakai bus sekolah.

Semua sudah tegang. Orang tua yang mengantar kepergian anak-anak juga sudah pada ikut tegang. Hampir saja kami tidak jadi pergi. Pak gafar menegaskan tetap pergi. Ya, kami pun pergi, dengan segala duka dan suka yang bercampur aduk di dalam dada.

Udah menjelang malam. Bus yang membawa kami, sebanyak tiga bus, mulai merangkak meninggalkan almamater tercinta. Perjalanan panjang melelahkan menuju tanah Jawa dimulai.

Hingga melewati Riau, perjalanan aman-aman saja. Di Jambi mulai muncul masalah. Di Jambi sedang terjadi krisis BBM yang parah. Cadangan minyak di dlam tanki mobil tak seberapa. Ke mana pun mencari di sekitar kota Jambi, yang namanya minyak tak kami temukan. Orang udah antri dari pukul 5 subuh, sampai mejelang magrib belum juga dapat minyak.

Hari mulai merangkak malam. Kami bermenung di pinggir jalan. Masing-masing dipenuhi oleh pikiran tak menentu. Ternyata Allah sayang pada kami. Timbul ide untuk membeli minyak di pinggir jalan. Berapa yang ada di beli, yang penting bisa keluar dari Jambi. Ketika membeli minyak di pinggir jalan, ternyata tukang minyak itu memiliki cadangan minyak yang buanyak. Ia sanggup memenuhi semua tanki mobil kami. Harganya tentu naik. Tak apa, yang penting terus bergerak. Perjuangan ini tak mungkin dihentikan.






Palembang Lampung lancar aja. Sampailah kami di Bakaheuni. Siap menyeberang ke tanah Jawa. Cibubur! Kami segera tiba!

Kami menghirup udara Selat Sunda dalam-dalam. Ah, sedikit lega. Agak bisa istirahat meregang kaki, anggota badan yang telah kaku dua hari dua malam di atas mobil yang sempit. Kami poto-poto. Kami jadi gembira lagi. Rasanya semua kelelahan terobati.

Pak Qodri dan para Tetua berkumpul. Mereka membicarakan tentang dana yang mencemaskan. Hilangnya uang 6 juta tanpa tahu rimbanya tentu menakutkan. Banyak perencanaan anggaran yang amburadul. Kita berada jauh di negeri seberang, ke mana akan mengadu kalau uang untuk pulang tak ada lagi. Pembicaraan diliputi aroma kecemasan. Sementara para anggota pandu tak tahu, dan tak perlu tahu. Mereka asik bergambar. Senyum tawa penuh semangat menghiasi rona roman mereka.

Dengan semangat pantang mundur, rapat tetua memutuskan akan menghadapi apa pun yang terjadi. Allah tempat meminta tolong. Allaahuakbar!

Menginjak tanah Jawa. Kami memasuki jalan tol. Hari telah malam. Kembali masalah menyapa. Kami tidak tahu di mana Cibubur. Kami keluar masuk tol berkali-kali. Uang habis sekian untuk membayar tarif tol. Posisi kendaraan juga berpencaran. Kendaraan Mas Gino memisahkan diri.

Tekad baja dan pertolongan Allah juga yang kemudian membawa langkah kami menemukan Buper Cibubur. Kami bersorak gembira. Aduh Cibubur, sebegitu berat perjuangan kami untuk membawa cinta kepadamu!

Nah ini dia Buper Cibubur.

Hari telah pukul 2 dini hari. Tulang rasa mau lepas. Pekerjaan masih banyak. Kami harus segera membawa barang ke tenda. Mempersiapkan tenda. Untung, tenda telah didirikan oleh panitia. Kami tinggal menempati. Alhamdulillaah.

Perut kerocongan. Pak Yudi segera mengurus, cari nasi. Kami segera makan dengan mata mengantuk dan badan loyo. Capek la yau!

Dan.....
Kawan, yang putri juara I Lomba Jembatan Darurat. Yang putra Juara III. Alhamdulillah. Perjuangan kami happy ending.

Pulang. Banyak yang sakit, mabok berat. Semua pada teler.
Pak Qodri juga teler.
Esok harinya semua pada mencret. Pak Yudi Mencret. Bu Lena mencret berat. Bu Yuli Mencret super, hingga jadi kurus.

Cibubur kan kukenang dikau slalu!

Di Sana
Di seberang tanah kami
Kami berjuang
Mengukir nama almamater tercinta
Duka derita tiada kami peduli
Telah
Terukir sudah


YPIT MUTIARA JUARA UMUM JAMBORE NASIONAL SEKOLAH ISLAM TERPADU!
ALHAMDULILLAH. ALLAAHUAKBAR!

Rabu, 04 Februari 2009

Pramuka SIT SMA IT Mutiara Duri

I. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini diberi nama PERKEMAHAN MUTIARA I.

II. DASAR PEMIKIRAN
Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan keterampilan hidup. Ilmunya adalah ilmu terapan. Semua yang dipelajari haruslah dipraktikkan dalam wujud nyata.
Kegiatan kepramukaan di SMA IT Mutiara haruslah diarahkan pada tindakan nyata. Semua yang telah mereka dapat tentang pengetahuan dan pengalaman harus diterapkan. Salah satu bentuk penerapan itu adalah dengan melakukan pembinaan kepada para pramuka yang lebih rendah tingkatannya. Hal ini akan memberikan kepada mereka pengalaman dan pemantapan terhadap pengetahuan yang telah mereka miliki.
Atas dasar inilah kegiatan Perkemahan Mutiara I ini diadakan

III. TUJUAN
1. Penerapan pengetahuan kepramukaan
2. Pembinaan kepada pramuka yang lebih muda


IV. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini diadakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu). Bentuk kegiatan adalah perlombaan, yaitu lomba-lomba keterampilan bidang kepramukaan dan pengetahuan umum. (Perincian bentuk kegiatan dapat dilihat pada lampiran Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan).

V. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan diadakan mulai dari hari Sabtu—Minggu , 7—8 Maret 2009 bertempat di Lingkungan YPIT Mutiara Duri, Riau.

VI. PESERTA
• Peserta adalah Pramuka Penggalang dari SMP-SMP yang diundang.
• Peserta adalah siswa yang beragama Islam

VII. ANGGARAN BIAYA
(TERLAMPIR)

VIII. KEPANITIAAN
(terlampir)


Demikianlah proposal ini dibuat untuk dipahami pihak-pihak yang terkait.




















Duri, 2 Februari 2009



Panitia Pelaksana Perkemahan Mutiara I,





Abdur Rahman Budi Arif Genesa Agnes Melazt
Ketua Sekretaris



Koordinator Pelaksana Perkemahan Mutiara I,





Yudi Hendra, S.Pd.





Mengetahui:

Kepala SMA IT Mutiara, Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan,





Dra. Hj. Irmalida Edi Purnomo, Lc.
























Lampiran 1

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Peserta
a. Peserta/utusan per sekolah adalah dua regu, dengan perincian: satu regu putra dan satu regu putri. Tiap regu berjumlah 10 orang penggalang.
b. Peserta adalah siswa yang beragama Islam.

B. Perlengkapan perkemahan
Semua hal yang berkenaan dengan perlengkapan perkemahan disediakan sendiri oleh peserta.

C. Kegiatan
1. Lomba tali-temali (pionering):
a. Membuat tiang bendera
b. Membuat tandu
c. Semapur
2. Baris berbaris
3. Lomba Pentas seni:
a. Baca puisi
b. Lagu kreasi
4. Lomba tenda terbaik
5. Bazaar


1. Pionering
a. Membuat tiang bendera
▪ utusan per regu 3 orang
▪ tiang bendera adalah tiang dengan dua tongkat
▪ peralatan disediakan sendiri oleh peserta
▪ peralatan yang dibutuhkan yaitu:
- dua buah tongkat pramuka
- tali pramuka
- bendera merah putih ukuran kecil atau bendera latihan
- pancang
▪ kriteria penilaian yaitu kebenaran simpul, kekuatan, dan kecepatan

b. Membuat tandu
▪ utusan per regu 3 orang
▪ tandu yang dilombakan adalah tandu darurat model N
▪ peralatan disediakan sendiri oleh peserta
▪ peralatan yang dibutuhkan yaitu:
- tongkat pramuka 2 buah
- tali pramuka
▪ kriteria penilaian adalah kebenaran simpul, kekuatan, dan kecepatan

c. Semapur
▪ utusan per regu 2 orang
▪ peralatan disediakan sendiri oleh peserta



2. Lomba Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB)
▪ diikuti oleh semua anggota regu


3. Lomba pentas seni
▪ jenis pementasan seni yang diperlombakan adalah:
1. Deklamasi puisi
2. Lagu kreasi

(1) Deklamasi puisi
- Utusan per regu 1 orang
- Membacakan satu puisi wajib dan satu puisi pilihan
- Puisi wajib dipilih dari puisi yang telah ditentukan panitia
- Puisi pilihan ditentukan sendiri oleh peserta
- Puisi wajib terlampir

(2) Lagu kreasi
- Lagu kreasi adalah lagu dengan naskah lagu merupakan karangan sendiri dari regu ybs., irama/arransemen diambil dari lagu-lagu yang sudah ada.
- Isi lagu harus bersifat positif, pantas, dan tidak mengandung unsur pornografi, mengandung nuansa Islam
- Sebagai musik digunakan alat-alat sederhana
- Utusan per regu 5—10 orang
- Tiap regu menampilkan satu lagu kreasi

4. Lomba tenda terbaik
• Pemenang lomba tenda terbaik adalah tenda yang paling bersih, rapi, teratur, dan mempunyai unsur keindahan.
• Penilaian dilakukan kapan saja oleh panitia tanpa perlu pemberitahuan kepada peserta.


5. Bazar
• Kegiatan bazar dilaksanakan dan dikelola oleh panitia untuk ikut memeriahkan pelaksanaan kegiatan perkemahan sekaligus membantu memudahkan peserta dalam memenuhi kebutuhan yang memungkinkan untuk disediakan.


D. Keputusan Juri
Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.


E. Jadwal
1. Pendaftaran peserta : 9—28 Februari 2009, bertempat di Kantor SMA IT Mutiara, Kompleks PT CPI Sebanga Duri, telepon (0765) 993292
Pendaftaran via telepon : Bpk. Yudi Hendra
Dekman
Genesa
2. Technical Meeting : Kamis, 5 Maret 2009, pukul 08.00 WIB, bertempat di kantor
SMA IT Mutiara, Kompleks PT CPI sebanga, Duri
3. Kegiatan Persami : Sabtu—Minggu, 7—8 Maret 2009.
Bertempat di Kompleks Lembaga Pendidikan YPIT Mutiara
Duri, Kompleks PT CPI Sebanga, Duri.
Peserta sudah berada di lokasi perkemahan, Sabtu, pukul
14.00 WIB.



(Jadwal lengkap kegiatan terlampir)
Lampiran 2

Anggaran Biaya

I. Uang Keluar
1. Biaya administrasi Rp 50.000
2. Perlengkapan Rp 100.000
3. Akomodasi:
a. Makan
-makan malam dan makan siang
- sarapan pagi
- panitia 30 orang
- harga nasi Rp 10.000

Makan:
(30 x 10.000) x 2 = 600.000
Sarapan : 30 x 5.000 = 150.000
------------
Biaya makan ……… Rp 750.000
b. Minum 200.000
c. Snack : - pembukaan acara : 25 porsi
- penutupan acara : 25 porsi
Biaya snack : 50 x 3.000 150.000

4. Dokumentasi 100.000
5. Hadiah
I Rp250.000
II Rp150.000
III Rp100.000
IV Rp 50.000
V Rp 30.000
VI Rp 20.000
Tropi Rp200.000
Sertifikat Rp150.000
Biaya hadiah Rp 950.000
6. Honor juri 2 orang @Rp250.000 Rp 500.000
7. Dekorasi Rp 200.000
---------------------

Total biaya Rp3.000.000,00
=============










Lampiran 3

SUSUNAN PANITIA PERKEMAHAN MUTIARA I

Penasihat : Kepala SMA IT Mutiara
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA IT Mutiara
Wakil Kepala Bidang Sarana SMA IT Mutiara


Penanggung Jawab : Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA IT Mutiara
Koordinator Pelaksana : Yudi Hendra, S.Pd.
M. Zahid Alqodri, S.Ag.
Ketua : Abudrrahman Budi Arif
Wakil Ketua 1 : Mulyadi
Wakil Ketua 2 : Firma Juwita

Bendahara I : Yulia Vetri,S.Pd.
Bendahara II : Fitra
Sekretaris : Genesa Agnes Melazt

Seksi Lomba : Mulyadi
Rio Syahputra
Efri Dian Kusuma
Padri Akbar
Sugiarto
Fauzan Hamdani
Latifah Karomah
Firma Juwita
Tengku
Diva Ayu
Anjani

Seksi Acara Pentas Seni : Genesa Agnes
Irma Suryani
Hasanatun
Muhyidin Salim
Crisna Alhafiz
Nanda Trihadi

Seksi Bazar : Maizalena,SH.
Suci Mayasari
Fitra
Maya Indah S.
Lana Novira Y.
Fauzan Harinorki













Lampiran 4


JADWAL KEGIATAN PERKEMAHAN MUTIARA I

NO. HARI,TGL. WAKTU KEGIATAN TEMPAT KETERANGAN
1. Sabtu,
7 Maret 2009 14.00 Peserta berada di lokasi perkemahan dan melakukan daftar ulang di sekretariat panitia YPIT Mutiara
14.00—15.30 Peserta mempersiapkan lokasi perkemahan masing-masing Sesuai lokasi yang telah ditentukan
15.30—16.00 Solat asar Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
16.00—17.30 Upacara pembukaan kegiatan Lapangan voli dekat gerbang YPIT Mutiara
17.30—18.30 Mandi, bersiap untuk solat
magrib
18.30—19.00 Solat magrib Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
19.00—19.30 Makan malam
19.30—20.00 Solat isya Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
20.00—22.00 Pentas seni Aula (Masjid Nurul Ilmi lantai 1 ) Dihadiri semua peserta perkemahan
22.00—03.30 Tidur
03.30—04.30 Qiyamullail Masjid Nurul Ilmi Diikuti semua peserta perkemahan
2. Minggu,
8 Maret 2009 04.30—05.30 solat subuh Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
06.00—06.30 Senam/olahraga Lapangan voli dekat gerbang YPIT Mutiara
06.30—07.30 Mandi, sarapan
07.30—12.00 Lomba bidang kepramukaan (tempat diinformasikan kemudian)
12.00—13.30 Istirahat, solat, makan Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
13.30—15.30 Lanjutan lomba
15.30—16.00 Solat asar Masjid Nurul Ilmi Solat berjamaah diikuti semua peserta perkemahan
16.00—17.30 Penutupan acara dan pengumuman pemenang Lapangan voli dekat gerbang YPIT Mutiara
17.30 Sayonara